Senin, 28 Maret 2016

MENINGITIS


Apa Itu Meningitis?
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Daerah "sabuk meningitis" di Afrika terbentang dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta manusia. Pada 1996 terjadi wabah meningitis di mana 250.000 orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa.

Apa Meningitis Kriptokokus Itu ?
Kriptokokus adalah jamur. Kuman ini sangat lazim pada tanah. Jamur ini masuk ke tubuh kita waktu kita menghirup debu atau kotoran burung yang kering. Tampaknya kuman ini tidak menyebar dari orang ke orang.
Meningitis adalah penyakit paling umum yang disebabkan oleh kriptokokus. Meningitis adalah infeksi pada lapisan urat saraf tulang belakang dan otak. Penyakit ini dapat menyebabkan koma dan kematian. Kriptokokus juga dapat menginfeksi kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Risiko infeksi kriptokokus paling tinggi jika jumlah CD4 di bawah 100.
Tanda pertama meningitis termasuk demam, kelelahan, leher pegal, sakit kepala, mual dan muntah, kebingungan, penglihatan yang kurang jelas, dan kepekaan pada cahaya terang. Gejala ini muncul secara perlahan. Sakit kepala sering dialami pada bagian depan kepala dan tidak diredakan oleh parasetamol.
Penyakit HIV atau obat juga dapat menyebabkan gejala ini. Jadi, tes laboratorium dipakai untuk menentukan diagnosis meningitis.
Tes laboratorium ini memakai darah atau cairan sumsum tulang belakang. Cairan sumsum tulang belakang diambil dengan proses yang disebut pungsi lumbal (lumbar puncture atau spinal tap). Sebuah jarum ditusukkan pada pertengahan tulang belakang kita, pas di atas pinggul. Jarum menyedot contoh cairan sumsum tulang belakang. Tekanan cairan sumsum tulang belakang juga dapat diukur. Bila tekanan terlalu tinggi, sebagian cairan tersebut dapat disedot. Tes ini aman dan biasanya tidak terlalu menyakitkan. Namun setelah pungsi lumbal beberapa orang mengalami sakit kepala, yang dapat berlangsung beberapa hari.
Darah atau cairan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus dengan dua cara. Tes yang disebut ‘CRAG’ mencari antigen (sebuah protein) yang dibuat oleh kriptokokus. Tes ‘biakan’ mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh cairan. Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasil pada hari yang sama. Tes biakan membutuhkan satu minggu atau lebih untuk menunjukkan hasil positif. Cairan sumsum tulang belakang juga dapat dites secara cepat bila diwarnai dengan tinta India.

Bagaimana Meningitis Diobati?
Meningitis diobati dengan obat antijamur. Beberapa dokter memakai flukonazol. Obat ini tersedia dengan bentuk pil atau infus. Flukonazol lumayan efektif, dan biasanya mudah ditahan (lihat Lembaran Informasi (LI) 534). Itrakonazol kadang kala dipakai untuk orang yang tidak tahan dengan flukonazol. Dokter lain memilih kombinasi amfoterisin B dan kapsul flusitosin.
Amfoterisin B adalah obat yang sangat manjur. Obat ini disuntikkan atau diinfus secara perlahan, dan dapat mengakibatkan efek samping yang berat. Efek samping ini dapat dikurangi dengan memakai obat semacam ibuprofen setengah jam sebelum amfoterisin B dipakai. Ada versi amfoterisin B yang baru, dengan obat dilapisi selaput lemak menjadi gelembung kecil yang disebut liposom. Versi ini mungkin menyebabkan lebih sedikit efek samping.
Meningitis kriptokokus kambuh setelah kejadian pertama pada kurang lebih separuh orang. Kemungkinan kambuh dapat dikurangi dengan terus memakai obat antijamur. Untuk beberapa orang, cairan sumsum tulang belakang harus disedot setiap hari untuk beberapa lama untuk mengurangi tekanan pada otak. Walau jarang, meningitis kriptokokus tampaknya dapat kambuh atau menjadi lebih berat bila terapi antiretroviral (ART) dimulai dengan jumlah CD4 yang rendah, terutama setelah pengobatan sebelumnya. Gejala mungkin tidak umum. Hal ini disebabkan oleh pemulihan sistem kekebalan tubuh.




Bagaimana Kita Dapat Memilih Pengobatan untuk Meningitis ?
Jika kita meningitis, kita diobati dengan obat antijamur seperti amfoterisin B, flukonazol dan flusitosin. Amfoterisin B adalah yang paling manjur, tetapi obat ini dapat merusak ginjal. Obat lain mengakibatkan efek samping yang lebih ringan, tetapi kurang efektif memberantas kriptokokus.
Jika meningitis didiagnosis cukup dini, penyakit ini dapat diobati tanpa memakai amfoterisin B. Namun, pengobatan umum adalah amfoterisin B untuk dua minggu diikuti dengan flukonazol oral (pil). Flukonazol harus dipakai terus untuk seumur hidup. Tanpa ini, meningitis kemungkinan akan kambuh.

Dapatkah Meningitis Dicegah ?
Memakai flukonazol waktu jumlah CD4 di bawah 50 dapat membantu mencegah meningitis kriptokokus. Tetapi ada beberapa alasan sebagian besar dokter tidak meresepkannya:
  • Sebagian besar infeksi jamur mudah diobati
  • Flukonazol adalah obat yang sangat mahal
  • Memakai flukonazol jangka panjang dapat menyebabkan infeksi jamur ragi (seperti kandidiasis mulut (thrush), vaginitis, atau infeksi kandida berat pada tenggorokan) yang kebal (resistan) terhadap flukonazol. Infeksi yang resistan ini hanya dapat diobati dengan amfoterisin B.

Garis Dasar
Meningitis kriptokokus terjadi paling sering pada orang dengan jumlah CD4 di bawah 100. Walaupun obat antijamur dapat mencegah meningitis kriptokokus, obat ini biasanya tidak dipakai karena mahal dan risiko mengembangkan infeksi ragi yang resistan terhadap obat tersebut.

Jika kita meningitis, diagnosis dini mungkin membolehkan pengobatan dengan obat yang kurang beracun. Kita sebaiknya menghubungi dokter jika kita mengalami sakit kepala, leher pegal, masalah penglihatan, kebingungan, mual, atau muntah. Jika kita pernah meningitis, kita harus memakai obat antijamur terus-menerus untuk mencegah kambuhnya. Namun profilaksis ini dapat dihentikan bila CD4 kita tetap di atas 200 selama enam bulan akibat penggunaan ART.